BAB 8
BEREMPATI ITU MUDAH MENGHORMATI ITU INDAH
A. Mari Berempati
Empati merupakan sifat terpuji Islam menganjurkan hambanya memiliki sifat
ini. Empati sama dengan rasa iba atau kasihan kepada orang lain yang terkena
musibah. Islam sangat menganjurkan sikap empati, sebagaimana firman Allah Swt.
dalam Q.S. an-Nisa/4: 8. yang artinya :
“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim,
dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (Q.S. an-Nisa/4: 8).
Ayat tersebut menjelaskan apabila ada kerabat, anak yatim, dan orang miskin
yang ikut menyaksikan pembagian warisan, maka mereka diberi bagian sekadarnya
sebagai atau tali kasih. Kepedulian terhadap mereka perlu ditumbuhkan.
Sikap empati ini akan timbul apabila:
1. Dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,
2. Mampu menempatkan diri sebagai orang lain, dan
3. Menjadi orang lain yang merasakan.
Perilaku empati terhadap sesama
dalam kehidupan sehari-hari dapat
diwujudkan dengan cara:
1. peka terhadap perasaan orang
lain,
2. membayangkan seandainya
aku adalah dia,
3. berlatih mengorbankan milik
sendiri, dan
4. membahagiakan orang lain.
B. Mari Menghormati Orang Tua Kita
Siapakah orang yang paling dekat dengan kamu sejak lahir? Tentu kedua orang
tuamu, bukan? Merekalah yang membawa kamu ke dunia ini dengan izin Allah Swt.
Jasa mereka besar sehingga kamu tidak akan mampu menghitungnya, antara lain:
1. Ibu mengandung dengan penuh susah payah, dan melahirkan dengan
mempertaruhkan nyawanya;
2. Ibu menyusui selama dua tahun dengan penuh kasih sayang dan terjaga malam
hari karena memenuhi kebutuhan anaknya;
3. Ibu dan ayah memelihara kita sehingga kita siap untuk hidup mandiri;
4. Ibu dan ayah bekerja keras untuk memenuhi keperluan keluarga;
5. Ibu dan ayah memberi bekal pendidikan;
6. Ibu dan ayah memberikan kasih sayang dengan ikhlas tanpa meminta balasan.
Begitu besar jasa orang tua sehingga kita sebagai anak wajib hukumnya berbuat
baik kepada keduanya. Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada
keduanya, sebagaimana firman-Nya: (Q.S.
al-Baqarah/2: 83) yang artinya
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil
janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin. Dan bertuturkatalah yang baik
kepada manusia, laksanakanlah salat
dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian
kamu berpaling (mengingkari), kecuali
sebagian kecil dari kamu, dan kamu
(masih menjadi) pembangkang.” (Q.S.
al-Baqarah/2: 83)
Terkait dengan ini, Imam Abu Daud dan Baihaqi meriwayatkan sebuah hadi£
dari Abdullah bin Amru sebagai berikut.
“Dari Abullah bin Umar berkata. Seseorang datang kepada Rasulullah saw. dan
berkata, “Aku akan berbaiat kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua
orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah saw. bersabda, “Kembalilah
kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau
telah membuat keduanya menangis.” (H.R. Baihaqi)
Hadis di atas menegaskan kepada kita agar tidak sekali-kali mengecewakan
kedua orang tua kita.
Perilaku menghormati kedua orang tua dapat diwujudkan dengan cara berikut ini.
1. Ketika orang tua masih hidup:
a. Memperlakukan keduanya dengan sopan dan hormat;
b. Membantu pekerjaanya;
c. Mengikuti nasihatnya (apabila nasihat itu baik);
d. Membahagiakan keduanya.
2. Ketika orang tua sudah meninggal;
a. Jika keduanya muslim, kamu dapat mendoakan mereka setiap saat agar
mendapat ampunan Allah Swt;
Doa yang diajarkan Rasulullah saw. demikian:
“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan rahmatilah mereka
sebagaimana keduanya telah memeliharaku pada waktu kecil.
b. Melaksanakan wasiatnya;
c. Menyambung dan melanjutkan silaturahmi yang dahulu sudah dilakukan
oleh kedua orang tua;
d. Menjaga nama baik mereka.
C. Mari Menghormati Guru
Kita harus berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua. Kita juga
diperintahkan untuk berbuat baik atau berbakti kepada guru. Gurulah yang telah
mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Sebagai pendidik, guru membentuk
kita menjadi manusia yang beriman, mengerti baik dan buruk, berbudi pekerti luhur,
dan menjadi orang yang bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat,
bangsa, maupun negara.
Gurulah yang menjadikan kita orang yang pandai dan memahami ilmu
pengetahuan. Dengan demikian, kita akan memperoleh kedudukan yang tinggi di
ha dapan Allah Swt., sebagaimana firman-Nya.
dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat...” (Q.S. alMujadalah/58: 11)
Cara berbakti kepada guru, antara lain dengan bersikap:
1. Mengucapkan salam apabila
bertemu;
2. Memperhatikan apabila diajak
bicara di dalam dan di luar kelas;
3. Rendah hati, sopan, dan
menghargai;
4. Melaksanakan nasihatnya;
5. Melaksanakan tugas belajar
dengan ikhlas.
TUGASNYA KLIK DI BAWAH INI SETELAH SELESAI SILAHKAN MASUKKAN BRANKAS